Malaysia, 25
December 2015
Sudah hampir seminggu, tidurku di
atas pukul 4.39 am . Semenjak duduk di bangku kuliah, akibat dari begadangku
adalah karena kegalauan mengingatnya. Air mata selalu jatuh dikala kesendirian. Huruf
demi huruf ku ketik, sambil mendengarkan lagu Ungu – Aku Tahu.
Sedih dan air mata yang tak dapat
lagi ku tahan. Menghubungimupun aku tak punya keberanian. Apalagi untuk
mengatakan bahwa aku merindukanmu. Betapa kejamnya dirimu membiarkan aku
menangis menunggu kabarmu. Kita bukan 1 atau 2 hari saling kenal, tapi sudah 4
tahun kita saling mengerti satu sama lain. Tidak yakin selama ini status kita
apa. Tapi, aku yakin kamu sadar bahwa kamulah yang selalu membuat keraguan yang
membuatku untuk menggantungkanmu.
Hanya kau yg bisa memahami aku
sepenuhnya. Tapi, aku tak yakin. Mungkin kamu tak akan pernah tau kamu adalah
tujuanku untuk hidup bahagia. Kau menang dengan egomu, dan aku pergi dengan air
mataku. Hubungan yang saling menunggu, berarti, namun tak pasti …
Untukmu, cinta
pertamaku yang berhasil membuatku mejadi orang bodoh setiap hari.